Perang Thailand vs Kamboja Makin Ngeri, China Resmi Turun Gunung

By admin Dec 22, 2025

Beijing (LIGA335) — Ketegangan antara Thailand dan Kamboja yang terus meningkat kini memasuki fase baru. China secara resmi turun gunung dengan menyatakan kesiapan mengambil peran aktif guna mencegah konflik terbuka antara dua negara Asia Tenggara tersebut. Langkah Beijing ini menandai meningkatnya kekhawatiran regional terhadap potensi eskalasi yang lebih luas.

Pemerintah China melalui Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa stabilitas kawasan Asia Tenggara merupakan kepentingan bersama. Beijing menyerukan agar kedua pihak menahan diri dan mengedepankan dialog diplomatik untuk menyelesaikan perbedaan, terutama yang berkaitan dengan isu perbatasan dan keamanan.

“China mendukung penyelesaian damai melalui dialog dan konsultasi. Konflik bersenjata tidak akan menguntungkan siapa pun,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan resminya.

Eskalasi Ketegangan Thailand–Kamboja

Hubungan Thailand dan Kamboja kembali memanas setelah serangkaian insiden di wilayah perbatasan yang memicu peningkatan kehadiran militer kedua negara. Meski belum mencapai konflik berskala besar, situasi di lapangan disebut semakin sensitif dan rawan salah perhitungan.

Kedua negara saling menuduh melakukan provokasi, sementara upaya diplomasi bilateral dinilai belum sepenuhnya meredakan ketegangan. Kondisi ini memicu kekhawatiran negara-negara tetangga serta komunitas internasional.

Peran China di Kawasan

Keterlibatan China dipandang signifikan mengingat Beijing memiliki hubungan strategis dengan Thailand dan Kamboja. Selain menjadi mitra dagang utama, China juga memiliki kepentingan geopolitik dan ekonomi besar di Asia Tenggara.

Analis menilai langkah China turun tangan bertujuan mencegah instabilitas yang dapat mengganggu jalur perdagangan, investasi, serta proyek kerja sama regional. Di sisi lain, peran aktif Beijing juga mencerminkan ambisinya sebagai kekuatan penyeimbang dalam dinamika keamanan kawasan.

ASEAN dalam Sorotan

Meningkatnya ketegangan ini kembali menguji peran Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam menjaga stabilitas regional. Prinsip non-intervensi dan penyelesaian damai menjadi tantangan tersendiri ketika konflik melibatkan dua negara anggota.

Sejumlah pihak berharap ASEAN dapat memfasilitasi dialog dan mencegah konflik berkembang menjadi krisis regional, dengan dukungan mitra eksternal seperti China.

Kekhawatiran Regional

Pengamat keamanan menilai eskalasi konflik Thailand–Kamboja berpotensi menimbulkan dampak domino jika tidak segera diredam. Ketegangan berkepanjangan dapat memengaruhi stabilitas politik, ekonomi, dan keamanan Asia Tenggara secara keseluruhan.

Dengan China resmi turun gunung, perhatian kini tertuju pada efektivitas diplomasi multilateral dan kesediaan Bangkok serta Phnom Penh untuk menahan diri. Dunia menanti apakah langkah ini mampu meredakan situasi, atau justru membuka babak baru dalam dinamika geopolitik kawasan.

By admin

Related Post